Namun penjara yang ini anomali. Penjara yang berada di sekitar 75 kilometer di lepas pantai Oslo di Norwegia ini tidak seperti gambaran penjara pada umumnya.
Penjara ini sebenarnya adalah sebuah pulau terpencil yang masih alami dan indah. Pulau ini dihuni sebanyak 115 narapidana yang sangat berbahaya bagi negara. Mereka dihukum di sini karena melakukan kejahatan seperti pembunuhan, pemerkosaan dan narkoba.
Di pulau ini juga tak ada petugas patrol dengan anjingnya yang galak. Narapidana di sini selain menikmati keelokan pulau dengan tinggal di pondok-pondok kayu yang dicat dengan warna-warna terang.
Mereka juga bercocok tanam, memancing, disediakan olahraga berkuda dan lapangan tenis juga tempat relaks yang sangat nyaman, sauna. Enak bukan?
Tidak hanya itu, di penjara ini juga menyediakan makan malam dengan pilihan banyak menu misalnya bakso ikan dengan saus putih, udang ayam dan salmon.
Para tahanan di sini memperoleh perlakuan yang membuat iri hati bagi orang-orang yang menganggap penjara adalah tempat menyakitkan sebagai tempat penebusan dosa. Bukan tempat yang memberikan kenyamanan.
Namun jika tujuan penjara adalah untuk mengubah perilaku seorang, Bastoy tampaknya tempat yang tepat.
Arne Kvernvik Nilsen, mantan gubernur Bastoy mengatakan, ini semua tentang perilaku, rasa hormat, dan penemuan diri.
"Satu-satunya cara untuk mengubah orang adalah dengan menempatkan mereka dalam situasi yang memungkinkan ia bisa memulai perubahan dari dalam diri mereka sendiri,dengan melihat dirinya bukan sebagai sebuah kegagalan."
Namun jika tujuan penjara adalah untuk mengubah perilaku seorang, Bastoy tampaknya tempat yang tepat.
Arne Kvernvik Nilsen, mantan gubernur Bastoy mengatakan, ini semua tentang perilaku, rasa hormat, dan penemuan diri.
"Satu-satunya cara untuk mengubah orang adalah dengan menempatkan mereka dalam situasi yang memungkinkan ia bisa memulai perubahan dari dalam diri mereka sendiri,dengan melihat dirinya bukan sebagai sebuah kegagalan."
Penjara
Bastoy mendorong perubahanyang dramatis dengan memberikan tanggungjawab kepada narapidana melalui serangkaian pilihan. Tahanan di Bastoy dapat membuat keputusan sendiri bagaimana melaksanakan hukuman masing-masing. Beberapa narapidana memilih bekerja dengan memelihara ternak, domba, atau domba. Narapidana lain memlih bekerja sebagai petani, koki, manajer toko-toko, tukang kayu, mekanik, dan bahkan operator feri.
Tidak ada panggilan alarm untuk bangun di pagi hari. Namun narapidana harus berada di tempat kerja tepat waktu sebagai bukti mereka bisa bertanggung jawab. Hari kerja dimulai pada pukul 8:30 pagi sampai 3:30 sore.
Tidak ada panggilan alarm untuk bangun di pagi hari. Namun narapidana harus berada di tempat kerja tepat waktu sebagai bukti mereka bisa bertanggung jawab. Hari kerja dimulai pada pukul 8:30 pagi sampai 3:30 sore.
Setiap rumah hanya diisi oleh enam narapidana. Setiap narapidana memiliki ruang sendiri dan mereka berbagi dapur dan fasilitas lainnya. Hanya satu kali makan sehari disediakan di ruang makan, sementara sarapan dan makan malam harus memasak.
Para narapidana yang bekerja itu juga memperoleh upah sebesar 60 NOK per (sekitar $ 10) dan asetiap bulan masih memperoleh uang makan yyang bisa dipakai untuk membeli keperluan tertentu yang telah disediakan di mini-supermarket.
Arne Kvernvik Nilsen mengutip beberapa narapidana yang mengatakan "Selama menghabiskan waktu di sini, saya menyadari bahwa saya tidak seperti orang jahat. Dan saya telah memutuskan akan mengubah cara hidup saya".
Para narapidana yang bekerja itu juga memperoleh upah sebesar 60 NOK per (sekitar $ 10) dan asetiap bulan masih memperoleh uang makan yyang bisa dipakai untuk membeli keperluan tertentu yang telah disediakan di mini-supermarket.
Arne Kvernvik Nilsen mengutip beberapa narapidana yang mengatakan "Selama menghabiskan waktu di sini, saya menyadari bahwa saya tidak seperti orang jahat. Dan saya telah memutuskan akan mengubah cara hidup saya".
0 komentar:
Post a Comment